Biomassa (sampah organik, limbah pertanian, limbah peternakan, gulma
air seperti eceng gondok, dst) sungguh banyak memberi manfaat kepada
manusia. Dengan teknologi digester dan proses mikrobiologi terkini,
sampah organik akan menjadi bahan pembangkitan metana (CH4) yang jika
dialirkan ke genset bio Elektrik akan menjadi energi bagi penerangan,
penggerak mesin maupun daya listrik bagi perkakas rumah tangga). Setelah
dibangkitkan gas metana (CH4)nya, sisa proses fermentasinya adalah
bahan pupuk dan penyubur tanaman dan tanah pertanian. Dengan menempatkan
biomassa dalam digester fiberglass kemudian dibangkitkan gas metananya
dengan bakteri metanogen atau bakteri anaerob seperti Green Phoskko
(GP-7), kemudian, gas (CO2 dan CH4) yang diproduksinya dapat ditampung
dalam gas holder di bagian atas digester. Dengan dialirkan ke inlet
genset (generator biogas), gas akan didikonversi menjadi energi listrik,
dan sisa akhir prosesnya, lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) menjadi
pupuk kompos yang baik bagi tanaman.
Rabu, 19 Desember 2012
Indonesia Sudah Memiliki Landasan Hukum Pengelolaan Sampah
Meneg.LH. Prof. DR. Balthasar Kambuaya, MBA_rul |
Kementerian Lingkungan Hidup, pada
tanggal 1 November 2012 di Jakarta menyampaikan substansi penting dari
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga yang telah diundangkan pada tanggal 15 Oktober 2012. Peraturan
pemerintah ini sangat penting sebagai peraturan pelaksana UU Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, sekaligus memperkuat landasan hukum bagi
penyelenggaraan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya di daerah.
Produksi Kompos Posko Hijau (Part 01)
Pengolahan sampah dengan teknologi composting memang terkesan kuno. Tapi
itulah teknologi yang paling efisien dan efektif bagi pengolahan sampah
organik di perkotaan.
Himpunan Pengelola Sampah Indonesia
Aku juga berhak Hidup Layak.rul |
Himpunan Pengelola Sampah Indonesia atau disingkat
dengan HIPSI, adalah merupakan organisasi non-profit (nir-laba). yang bersifat
independen (organisasi independen non partisan) yang berdiri di Jakarta, sebagai wadah
berhimpunnya para pemulung sampah dan pengelola sampah Indonesia, yang
terbentuk atas dasar kesadaran, kepedulian serta keprihatinan terhadap pengelolaan sampah saat ini dan perlunya
perubahan paradigma tentang kelola sampah (baik terhadap pemerintah maupun masyarakat
sebagai produsen sampah) untuk menjadikan Indonesia Bebas Sampah (Indonesia
Zero Waste), komunitas ini akan merancang dan mengaplikasi sebuah strategi pengelolaan sampah yang berbasis
komunal dengan berorientasi ekonomi, sehingga sampah dapat diberdayakan menjadi
sebuah sumber ekonomi baru menuju Indonesia Bersih, Hijau, Mandiri dan Sejahtera.
Langganan:
Postingan (Atom)